Babel Capai Tahap Eliminasi Malaria

PANGKALPINANG – Tujuh kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah mencapai tahap eliminasi malaria. Bahkan, lima kabupaten/kota sudah memiliki sertifikat eliminasi malaria. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono Susanto saat membuka Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program Pengendalian Penyakit Malaria GF Komponen Malaria New Implementing Periode yang diselenggarakan di Hotel Sun. (19/03/2019)

“Dua kabupaten yang belum memiliki sertifikat, yaitu Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka Barat, akan terus berproses sehingga dapat segera menyusul untuk mendapat sertifikat eliminasi malaria,” jelas Mulyono.

Pada tahun 2018, lanjutnya, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah melaksanakan sosialisasi penyelidikan epidemiologi konsep 1-2-5, pelatihan mikroskopis, dan sosialisasi e-sismal. “Dengan demikian, tentunya semua kegiatan yang dilakukan pada tahun 2019 ini mengacu pada sosialisasi dan pelatihan yang telah diikuti. Direncanakan, Komisi Eliminasi Malaria Pusat dapat mengkaji kembali Kabupaten Bangka Tengah tahun 2019 semester II,” katanya.

“Dalam RPJMN tahun 2015-2019 dan rencana strategis Kementerian Kesehatan, malaria menjadi program prioritas, meskipun tidak termasuk dalam standar pelayanan minimal (SPM). Tujuan akhir pengendalian penyakit malaria adalah suatu saat penyakit malaria tidak menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat,” lanjut Mulyono.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Muhammad Henri menjelaskan bahwa malaria hingga saat ini merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.

“Penyakit ini merupakan penyumbang cukup besar terhadap angka kesakitan dan kematian terhadap penduduk berisiko dan dapat menurunkan produktivitas kerja,” ujarnya.

Peserta pertemuan terdiri dari dinas kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit, dan puskesmas terpilih. Dengan demikian, relatif hampir lengkap wakil dari fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehingga upaya mengevaluasi kinerja dapat dilakukan untuk merencanakan kegiatan selanjutnya.

“Kita juga dapat mengevaluasi pelaksanaan kegiatan program pengendalian malaria dalam upaya akselerasi, intensifikasi dan eliminasi malaria, serta diseminasi informasi kebijakan terkini program pengendalian malaria,” pungkasnya.

Sumber: 
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Penulis: 
Adinda Chandralela
Fotografer: 
Adinda Chandralela
Bidang Informasi: 
Dinkes