Dinkes Babel Gelar Rakorkesda 2022, Dukung Transformasi Kesehatan

PANGKALAN BARU - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Rapat Koordinasi Kesehatan Daerah (rakorkesda) 2022, yang diselenggarakan di Hotel Novotel, pada 12 sampai dengan 14 Desember 2022. 

Saat membuka kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS menegaskan bahwa rakorkesda merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap transformasi kesehatan dengan advokasi dan sosialisasi kepada kabupaten/kota. (12/12/2022)

"Rakorkesda menjadi momentum yang tepat untuk merespons dan menyikapi transformasi kesehatan yang saat ini sedang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," jelasnya.

Sebagai bagian komunitas global, lanjutnya, Indonesia tidak lepas dari ancaman kesehatan, antara lain, perubahan iklim, munculnya patogen baru, dan kurangnya akses terhadap layanan primer.

"Hal ini harus diwaspadai dan diantisipasi agar dapat melindungi masyarakat dari bahaya yang dapat ditimbulkan. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk memperbaiki sistem kesehatan melalui transformasi kesehatan sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan menghadapi ancaman tersebut," lanjutnya.

"Transformasi kesehatan didukung oleh enam pilar transformasi yang terdiri atas layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan," urainya. 

"Enam pilar ini merupakan kesatuan yang saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga diharapkan dapat mendorong arsitektur kesehatan Indonesia secara lebih komprehensif. Sebagai bagian pemerintah di tingkat daerah, seyogianya kita ikut mendukung berjalannya transformasi kesehatan tersebut agar dapat terlaksana dan mencapai hasil sesuai yang diharapkan," ungkap Andri.

Menurutnya, karakteristik wilayah Indonesia yang luas, jumlah penduduk yang besar dengan sebaran yang tidak merata, disparitas pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana di daerah menjadi kendala untuk pemenuhan hak masyarakat tersebut.  "Terutama di kawasan yang jauh dari pusat pemerintahan atau pusat kota dengan ketersediaan sumber daya yang terbatas," ujarnya.

"Perubahan struktur organisasi dan revisi rencana strategis Kemenkes dalam rangka transformasi kesehatan, termasuk transformasi pelayanan kesehatan primer, perlu disikapi oleh daerah agar dapat berjalan selaras dengan rencana strategis dan target yang  ditetapkan oleh dinas kesehatan di daerah," lanjutnya.

"Pertemuan advokasi dan sosialisasi transformasi kesehatan saat ini adalah sarana kita sebagai aparat pemerintah dalam bidang kesehatan di daerah untuk memperoleh pemahaman dan wawasan yang lebih baik tentang tranformasi kesehatan beserta seluruh pilarnya," ujarnya. 

"Kami berharap rekomendasi pertemuan dapat menjadi bahan untuk melakukan upaya penyesuaian di daerah agar dapat beradaptasi dalam rangka mendukung terlaksananya transformasi kesehatan dari tempat masing-masing," pungkasnya. 

Pertemuan ini diikuti oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit provinsi, lintas sektor terkait Kesehatan se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sumber: 
Tim Media Dinkes Babel
Penulis: 
Adinda Chandralela
Fotografer: 
Adinda Chandralela
Bidang Informasi: 
Dinkes