PANGKALPINANG - Untuk meningkatkan sinergi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Rapat Konsolidasi Teknis (Rakontek) Perencanaan Tahun 2025. Kegiatan diselenggarakan di Hotel Cordela pada Rabu (14/08/2024).
Saat membuka kegiatan, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rudy Mahardy, mengungkapkan bahwa rakontek ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan sinergi dan kolaborasi.
"Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan kabupaten/kota berfungsi untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," lanjutnya.
"Kita berharap dapat mewujudkan program dan kegiatan kesehatan yang berdampak positif bagi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2025 dapat terwujud.
Menurut Rudy, salah satu fokus utama rakontek adalah melakukan pemetaan kesehatan di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini.
"Perlu ada analisis mendalam mengenai situasi kesehatan, tantangan, dan potensi yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta kabupaten/kota," ujarnya.
"Pemetaan ini memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi kesehatan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024. Hal ini menjadi landasan penting dalam perencanaan program dan kegiatan kesehatan yang akan dilakukan pada tahun 2025," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS menjelaskan bahwa rakontek ini menjadi ajang penting untuk merumuskan strategi perencanaan bersama antara Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan dinas kesehatan kabupaten/kota.
"Sinergi dan kerja sama antar daerah menjadi kunci utama dalam merumuskan dan melaksanakan program yang efektif dan berdampak positi bagi masyarakat," ujarnya.
Selain merumuskan strategi, lanjut Andri, rakontek juga membahas upaya penguatan kapasitas dan kolaborasi antara Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan kabupaten/kota.
"Pertemuan ini menjadi platform untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya yang dimiliki oleh setiap daerah," ungkap Andri.
"Kolaborasi yang erat dalam bidang sumber daya manusia, infrastruktur kesehatan, pemantauan dan evaluasi, serta manajemen keuangan, akan memperkuat kualitas pelayanan kesehatan dan pengambilan keputusan yang lebih baik," pungkas Andri.