Tidak Ada Laporan Virus Mpox di Babel, Dinkes Babel Tingkatkan Kewaspadaan Dini

PANGKALPINANG - Saat ini tidak ada laporan Virus Monkey Pox (Mpox) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Kesehatan meningkatkan kewaspadaan dini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS saat melakukan wawancara dengan TVRI di ruang kantornya pada Senin (02/09/2024).

"Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada laporan  virus MPox di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Situasi  masih aman dari penyakit ini," ujar Andri. 

"Namun demikian, kita tetap meningkatkan kewaspadaan dini, terutama di pintu masuk wilayah, misalnya bandara dan pelabuhan. Hal ini untuk memantau kemungkinan virus tersebut masuk, tentunya bekerja sama dengan Balai Karantina Kesehatan Pangkalpinang," jelasnya.

Lebih lanjut, Andri menegaskan bahwa Dinkes Babel terus memantau perkembangan situasi dan informasi penularan virus MPox, baik global, regional, maupun nasional.

"Kami berkoordinasi dengan kabupaten/kota dalam melakukan kewaspadaan dini di wilayah masing-masing. Seluruh fasilitas kesehatan mulai diaktifkan. Demikian juga dengan kesiapan fasilitas isolasi dengan memanfaatkan ruang isolasi yang tersedia di rumah sakit yang akan menangani tempat kasus jika terdapat kasus," tuturnya.

"Jika ada anggota keluarga, tetangga, kerabat dengan gejala demam >38°C, ruam seperti cacar muncul dari wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan), segera ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan," jelas Andri.

Sementara Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Evalusi menjelaskan bahwa Mpox dapat menular melalui kontak fisik dari hewan ke manusia. Biasanya hewan pengerat dan primata. 

"Mpox menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang melalui ruam Mpox pada tubuh seseorang, termasuk melalui kulit ke kulit, mulut ke mulut, atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual. Dapat juga menular karena orang lain yang sehat menyentuh barang yang disentuh oleh orang yang terinfeksi," jelas Evalusi.

"Pasien dengan kriteria suspek, probabel, atau konfirmasi Mpox gejala ringan, dapat ditangani dengan isolasi mandiri atau isolasi terpusat selama periode infeksi jika tersedia. Dilakukan penilaian syarat rumah sebelum pasien diputuskan untuk isolasi mandiri, yaitu tinggal di kamar terpisah dari anggota keluarga lain," urainya. 

"Pemberian antivirus dapat diberikan kepada pasien dengan klinis berat, misalnya sepsis, ensefalitis, lesi yang luas, disertai manifestasi klinis perdarahan, dan kondisi lain yang membutuhkan rawat inap. Juga kepada pasien dengan riwayat dermatitis atopik, hamil atau menyusui, dan dengan komplikasi.

"Segera bawa pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat dari petugas kesehatan," tegas Evalusi.
 

Sumber: 
Tim Media Dinkes Babel
Penulis: 
Adinda Chandralela
Fotografer: 
Evalusi
Bidang Informasi: 
Dinkes