PANGKALPINANG - Untuk memastikan keamanan layanan tuberkulosis (TB) di fasilitas pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Workshop Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Sun ini dihadiri oleh tim dinas kesehatan dan rumah sakit pada Senin (19/08/2024).
Saat membuka workshop, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang diwakili Sekretaris Dinas, Rudy Mahardy mengungkapkan bahwa pemberian layanan TB di fasyankes kadang-kadang tidak sesuai dengan PPI TB.
"Hal ini dapat membahayakan petugas, pasien, atau pengunjung lain," tegasnya.
Oleh sebab itu, lanjut Rudi, perlu dilakukan sosialisasi mengenai PPI TB untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tenaga kesehatan dan manajemen atau tim PPI rumah sakit dalam implementasi PPI TBC yang sesuai.
"Implementasi PPI tidak selalu berkaitan dengan renovasi atau pembangunan fisik. Bisa juga berupa modifikasi sederhana alur kunjungan pasien. Misalnya, pemisahan ruang pendaftaran, pemberian masker untuk pasien batuk, dan penempatan poster," lanjutnya.
"Dengan workshop ini, para petugas yang berkaitan langsung dengan pelayanan di fasilitas kesehatan dapat mengupgrade pengetahuan dan berbagi pengalaman selama melayani masyarakat. PPI dalam program TB sangat penting untuk mencegah penularannya, baik di masyarakat maupun petugas kesehatan, pasien, keluarga, maupun kontak erat pasien," pungkas Rudy.
Sementara Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Evalusi, menjelaskan bahwa tuberkulosis adalah penyakit yang menular melalui udara.
"Di tingkat masyarakat, PPI TB dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dan pasien sendiri terhadap etika batuk dan penggunaan masker yang sesuai," lanjutnya.
PPI TB resisten obat dan TB sensitif obat pada hakikatnya adalah sama, ujarnya. "Namun, pada TB resisten obat (TB RO) perlu perhatian lebih. Kuman yang ditularkan oleh pasien TB RO sudah resisten terhadap oat sehingga pengobatan lebih sulit," lanjutnya.
"Untuk memulai layanan TB RO, layanan kesehatan memerlukan persiapan ruangan layanan TB RO yang sesuai dengan kaidah PPI. Manajemen dan tim klinis rumah sakit harus saling membantu dalam mempersiapkan layanan TB RO yang sesuai dengan kaidah PPI," jelas Evalusi.