Kuatkan Peran Petugas, Dinkes Babel Gelar Pelatihan Mikroskopis

PANGKALPINANG – Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kuatkan peran petugas mikroskopis dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai program malaria, yaitu masyarakat bebas dari malaria dengan menyelenggarakan Pelatihan Mikroskopis Malaria bagi Petugas Mikroskopis Puskesmas, Rumah Sakit, dan Laboratorium Kesehatan Se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Hal ini dikemukakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono Susanto saat membuka kegiatan tersebut di Hotel Sun, Senin (06/08/2018).

“Untuk menentukan seseorang menderita penyakit malaria, sediaan darah penderita harus diperiksa oleh petugas mikroskopis melalui konfirmasi labortorium. Jika terjadi kesalahan saat diperiksa, tindakan yang akan dilakukan pun akan salah, misalnya dalam hal pemberian obat,” ujar Mulyono.

Menurut Mulyono, peran analis/mikroskopis tidak hanya untuk menentukan seseorang positif menderita sakit malaria, tetapi juga untuk memastikan apakah penderita itu sudah benar-benar sembuh. “Melihat fakta ini, kinerja seorang analis/mikroskopis sangatlah penting agar tidak terjadi kekeliruan dalam melakukan pemeriksaan,” lanjutnya.

Di masa lalu, menurut Mulyono, penentuan seseorang menderita malaria hanya didiganosis secara klinis, misalnya gejala demam dan panas sudah dinyatakan sebagai penderita malaria. “Namun dalam perjalanannya, dilakukan peninjauan terhadap kebijakan program malaria. Apabila seseorang telah dinyatakan positif malaria dari hasil pemeriksaan darah, dilakukan pemberian obat anti malaria (OAM),” ungkap Mulyono.

Pada pelatihan yang dilaksanakan dalam dua angkatan ini, Mulyono berharap agar para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan. “Kegiatan ini merupakan pemantapan mutu laboratorium diagnostik malaria. Jangan sampai terjadi kekeliruan dalam melakukan pemeriksaan karena akan berakibat fatal,” tegas Mulyono.

Di provinsi kita ini, ujarnya, masih ada dua kabupaten yang belum menerima sertifikat eliminasi malaria, yaitu Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Tengah. “Harapan kita, kedua kabupaten tersebut segera menyusul untuk mendapat sertifikat eliminasi malaria sehingga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bebas malaria dapat dicapai,” pungkas Mulyono.

 

Sumber: 
Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung
Penulis: 
Adinda Chandralela
Fotografer: 
Adinda Chandralela
Bidang Informasi: 
Dinkes