Komitmen Ciptakan Generasi Emas, Kemenkes, Pemprov Babel, dan Pemkab Bateng Bersinergi dalam Penguatan Imunisasi

KOBA - Berkomitmen untuk menciptakan generasi emas, Pemerintah Pusat (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dalam penguatan imunisasi. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Prima Yosephine, MKM dalam Sosialisasi Penguatan Imunisasi Rutin dalam rangka Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna Kabupaten Bangka Tengah pada Jumat (13/12/2024).

"Pemerintah berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, terutama dalam pencegahan penyakit. Kita sepaham untuk lebih baik mencegah daripada mengobati," lanjutnya.

"Imunisasi adalah hak anak dan kewajiban kita sebagai pemerintah, orang tua, dan warga negara yang baik untuk menciptakan generasi yang baik, yaitu gernerasi emas," ujarnya.

"Pelaksanaan imunisasi sudah disiapkan oleh pemerintah. Jangan sampe ketinggalan. Imunisasi ini gratis, tetapi sebeneranya tidak gratis. Kita mempunyai andil dalam penyelenggaran imunisasi, salah satunya dengan membayar pajak," jelas Prima. 

"Yang mempunyai motor membayar pajak .Yang mempunyai tanah juga membayar PBB bayar pajak. Alangkah ruginya jika kita tidak ikut imunisasi," tuturnya.

Sependapat dengan Direktur Pengelolaan Imunisasi, Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS mengungkapkan bahwa imunisasi merupakan salah satu hal yang harus dinikmati oleh anak.

"Kita memang harus meluruskan persepsi negatif masyarakat. Masa depan mereka menjadi investasi sehingga anak-anak tidak boleh gampang terkena penyakit," lanjutnya.

"Hal ini menjadi tugas kita semua. Dengan dukungan budaya dan perilaku, secara bersama kita dapat  mengedukasi, berkoordinasi, dan melakukan konseling kepada masyarakat tentang pentingnya imunisas," ujar Andri.

Sementara Wakil Bupati Bangka Tengah, Era Susanto, SH mengatakan bahwa belum tercapainya target imunisasi dikarenakan rendah partipsipasi orang tua mengimunisasi anaknya dengan berbagai alasan, antara lain kehalalan vaksin. 

"Sebagian juga takut anaknya demam setelah imunisasi. Bahkan, merasa anak sehat sehingga tidak perlu imunisasi," ujarnya.

Padahal, lanjut Era, kita tahu bahwa vaksin yang digunakan Kementerian Kesehatan untuk program imunisasi sudah melalui berbagai tahapan sehingga bisa digunakan.

"Izin edar dari BPOM sudah ada. Fatwa MUI terkait penggunaan vaksin juga sudah dijelaskan," lanjutnya.

"Cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata di seluruh wilayah, khususnya di Bangka Tengah. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan terjadinya daerah kantong yang akan mempermudah terjadinya Kejadian Luar Biasa penyakit yag dapat dicegah dengan imunisasi," harap Era.

Kegiatan dihadiri oleh sekitar enam ratus peserta yang terdiri atas perwakilan masyarakat desa se-Kabupaten Bangka Tengah. Peserta mendapatkan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan sebagai upaya deteksi dini.

Sumber: 
Tim Media Dinkes Babel
Penulis: 
Adinda Chandralela
Fotografer: 
Alleyda IS | @Ira
Bidang Informasi: 
Dinkes