PANGKALPINANG - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS menegaskan bahwa data dan informasi kesehatan itu sangat penting. Hal ini diungkapkannya saat membuka Pertemuan Validasi Data Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diselenggarakan di Hotel Fox Harris pada Senin (29/08/2022).
"Data dan informasi kesehatan ini menjadi sumber daya yang sangat strategis. Terutama sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan," lanjut Andri.
"Ketersediaan data dan informasi yang akurat, tepat, cepat, dan terkini menggambarkan performa manajemen organisasi. Data yang diolah dan diproses akan menjadi sangat berarti untuk penerima data. Inilah yang menjadi nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan pengambilan kebijakan," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Andri, data dan informasi yang digunakan harus lengkap, akurat, tepat waktu, dan sesuai kebutuhan. "Tugas pengelola data mirp seperti seorang inteligen. Data dan informasi kesehatan diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, baik dari fasilitas pelayanan kesedhatan, unit kesehatan lainnya, sektor terkait, maupun hasil berbagai survei," jelas Andri.
"Pengelola data harus mencermati dann memverifikasi data yang telah terkumpul dari berbagai sumber tersebut sehingga menghasilkan data dan informasi kesehatan yang cepat, tepat, dan akurat," ungkapnya.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rudy Mahardy menjelaskan bahwa proses pengumpulan data kesehatan kabupaten/kota untuk menyusun data profil kesehatan provinsi sebagai bahan data kesehatan nasional masih memenuhi beberapa kendala.
"Masih ada kabupaten/kota yang terlambat melaporkan data prioritas komdat sesuai jadwal. Seringkali terjadi pergantian pengelola Sistem Informasi Kesehatan di kabupaten/kota. Hal ini juga berdampak pada kabupaten/kota yang mengubah data prioritas komdat pada bulan sebelumnya, tanpa mengonfirmasi dengan admin provinsi," lanjut Rudy.
Oleh karena itu, lanjut Rudy, untuk meningkatkan kualitas data kesehatan, perlu ada sistem informasi kesehatan yang terintegrasi. "Dibutuhkan penyamaan persepsi alur pelaporan dan pengelolaan data program, termasuk penyamaan persepsi defenisi operasional dan keseragaman format pelaporan serta mengoptimalkan sistem informasi kesehatan online," ungkapnya.
'Kami berharap pengelola data se-Babel ini dapat memperoleh solusi dan kesepakatan serta meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya ketersediaan data dan informasi kesehatan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan," pungkas Rudy.
Selain pengelola data se-Babel, pertemuan ini juga dihadiri oleh tim Dinas Komunikasi dan Informatika, Badan Pusat Statistik, dan Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.