Ini yang Harus Diketahui dalam Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif

ASI yang diberikan secara ekslusif selam enam bulan pertama kehidupan dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayi untuk tumbuh dan berkembang. Kekerapan dan lama menyusui dengan ASI tidak dibatasi (ASI on demand, yaitu sesering bayi mau, siang dan malam). Tidak mempromosikan atau memberikan susu formula kepada ibu tanpa alasan atau instruksimedis.

Keadaan khusus untuk pertimbangan pemberian ASI

1. Bayi terdiagnosis galaktosemia

Pada keadaan ini, idealnya bayi diberikan susu formula bebas galaktosa

2. Ibu positif terinfeksi HIV

Bayi diberikan ASI ekslusif jika:

  • Bayi juga positif terinfeksi HIV, ATAU
  • Ibu sudah minum antiretroviral selama 4 minggu, ATAU
  • status HIV bayi negatif atau belum diketahui, tetapi susu formula atau fasilitas untuk pemberiannya (air bersih dan sanitsi ) tidak tersedia

Bayi diberikan susu formula jika:

  • Jika status HIV bayi negatif atau belum diketahui dan susu formula dan fasilitas untuk pemberian (air bersih dan sanitasi) tersedia

Hal yang penting dilakukan dalam pemberian ASI kepada bayi

  • Hindari penggunaan dot bayi
  • Berikan ASi yang dipompa menggunakan cangkir atau selang nasogastrik bila bayi tidak mampu menyusui atau jika ibu tidak bisa bersama bayi sepanjang waktu
  • Sebelum menyusui, cuci puting ibu dan buat ibu berada dalam posisi yang santai. Punggung ibu berada dalam posisi yang santai. Sebaiknya punggung ibu diberi sandaran dan sikunya didukung selama menyusui.
  • Perhatikan hal-hal berikut ini ketika menyusui
  1. Posisi bayi yang benar:
  • Kepala, leher dan tubuh bayi dalam satu garis lurus
  • Badan bayi menghadap ke dada ibu
  • Badan bayi melekat ke ibu
  • Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, tidak hanya leher dan bahu saja.
  •  

2. Tanda bayi melekat dengan baik:

  • Dagu bayi menempel pada payudara ibu
  • Mulut bayi terbuka lebar
  • Bibir bawah membuka lebar, lidah terlihat di dalamnya
  • Aerola juga masuk ke mulut bayi, tidak hanya puting susu. Aerola bagian atas tampak lebih banyak/lebar
  • Tanda bayi menghisap dengan efektif
  • Menghisap secara mendalam dan teratur
  • Kadang diselingi istirahat
  • Hanya terdengar suara menelan
  • Tidak terdengar suara mengecap

 

WhatsApp Image 2024-11-12 at 14.10.07

  • Setelah selesai:
  1. Bayi melepas payudara secara spontan
  2. Bayi tampak tenang dan mengantuk
  3. Bayi tampak tidak berminat lagi pada ASI
  • Tanda bayi mendapat ASI cukup:
  1. Buang air kecil bayi sebanyak 6x/24 jam
  2. Buang air besar bayi berwarna kekuningan “berbiji”
  3. Bayi tampak puas setelah minum ASI
  4. Tidak ada aturan ketat mengenai frekuensi bayi menyusu (biasanya     sebanyak 10/12 kali/24 jam)
  5. Payudara terasa lembut dan kosong setelah menyusui
  6. Berat badan bayi bertambah
  • Untuk meningkatkan produksi ASI, anjurkan ibu untuk melakukan hal-hal berikut ini:
  1. Menyusui dengan cara-cara yang benar
  2. Menyusui bayi setiap 2 jam
  3. Bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik, terdapat suara menelan aktif
  4. Menyusui bayi di tempat yang tenang dan nyaman
  5. Minum setiap kali menyusui
  6. Tidur bersebelahan dengan bayi
  • Untuk perawatan payudara, anjurkan ibu untuk melakukan hal-hal berikut ini.
  1. Menjaga payudara (terutama puting susu) tetap kering dan bersih
  2. Memakai bra yang menyokong payudara
  3. Mengoleskan kolostrum dan ASI pada putting susu yang lecet
  4. Apabila lecet sanghat berat, asi dikeluarkan dan ditampung dengan sendok
  5. Menghilangkan nyeri dengan meminum paracetamol 1 500 mg, dapat diulang setiap 6 jam
  • Jika payudara bengkak akibat pembendungan ASI:
  1. Kompres payudara dengan menggunakan kain basah/hangat selama 5 menit
  2. Urut payudara dari arah pengkal puting
  3. Keluarkan ASI dari bagian depan payudara sehiongga putting menjadi lunak
  4. Susukan bayi setaip 2-3 jam
  5. Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui

WhatsApp Image 2024-11-12 at 14.10.07(1)

ASI pada suhu ruangan 19 - 25 ℃ dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI disimpan di dalam lemari es pada suhu 0 - 4 ℃ akan tahan selama 1-2 hari. Penyimpanan di dalam lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu ASI tahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu ( pintu freezer terpisah) tahan selama 3-4 bulan. Tempat penyimpanan ASI sebaiknya dari plastik polietylen ataub gelas kaca.

 

Sumber: Kemenkes RI. buku saku pelayanan kesehatan Ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan, pedoman bagi IBu Hamil, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir.

 

Penulis: Santi Varisella

Penulis: 
Santi Varisella
Sumber: 
Tim Media Dinkes Babel