Hari Malaria Sedunia 2023, Dinkes Se-Babel Edukasi Masyarakat Serentak

MENTOK - Momentum Hari Malaria Sedunia 2023 menjadi ajang yang tepat untuk Dinas Kesehatan se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus melakukan edukasi masyarakat terkait program pencegahan dan pengendalian malaria. Dengan melibatkan kader, Dinas Kesehatan membagikan media KIE, antara lain lembar dan suvenir edukasi serta menempelkan poster di tempat umum pada Jumat (05/05/2023).

Dalam rilis pramas, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Ira Ajeng Astried menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang hidup sehat serta terbebas dari penularan malaria. 
"Tidak hanya upaya eliminasi di Bangka Barat, kegiatan ini merupakan upaya pemerintah guna mencapai eliminasi malaria di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2030," lanjutnya.

"Setiap  25 April diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia (HMS). Peringatan ini mengingatkan bahwa upaya pemberantasan malaria di Indonesia harus terus dilakukan agar cita-cita eliminasi malaria tahun 2030," jelas Ira.
Ira menjelaskan bahwa peringatan HMS Tahun 2023 mengusung tema global “Time to Deliver Zero Malaria: Invest, Innovate, Implement. "Untuk nasional, tema yang diangkat adalah “Dengan Investasi, Inovasi, dan Implementasi, Kita Capai Indonesia Bebas Malaria”," lanjutnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, lanjutnya, kami menghimbau agar kabupaten/kota dapat melakukan peringatan Hari Malaria Sedunia dengan melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. 
"Malaria merupakan penyakit yang masih ada di masyarakat, tetapi dapat disembuhkan. Dengan pengobatan yang sesuai standar dan upaya menjaga diri, keluarga, dan lingkungan dari potensi gigitan dan perkembangbiakan nyamuk Anopheles, kita semua bisa terbebas dari malaria," tegasnya.

Sementara Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Evalusi menjelaskan bahwa peringatan HMS Tahun 2023 ini juga bertepatan dengan libur panjang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
 "Sebagian besar masyarakat melakukan perjalanan, baik untuk mudik maupun berwisata. Oleh karena itu, perlu dilakukan surveilans kewaspadaan penularan malaria atau surveilans migrasi," lanjutnya.

"Hal ini mengingat potensi penularan malaria sangat berkaitan erat dengan perpindahan penduduk terutama dari endemis rendah ke endemis tinggi dan sebaliknya," jelas Evalusi.
Sampai dengan tahun 2022, lanjut Eva, 372 kabupaten/kota dari target 365 kabupaten/kota, telah mencapai tahap Pemeliharaan atau Bebas Malaria. 

"Untuk Bangka Belitung, hanya satu kabupaten yang belum mencapai eliminasi malaria, yaitu Bangka Barat. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan melibatkan unsur dan elemen masyarakat Bangka Barat untuk melakukan strategi dan upaya menuju bebas eliminasi," tandas Eva.

Untuk Bangka Barat, aksi Edukasi ini dilaksanakan di wilayah Pantai Penganak dan Jebu Laut.

Sumber: 
Tim Media Dinkes Babel
Penulis: 
Adinda Chandralela
Fotografer: 
Adinda Chandralela
Bidang Informasi: 
Dinkes