PANGKALAN BARU - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar kegiatan pelatihan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim bagi dokter dan bidan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) kabupaten/kota. Kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Kanker Tingkat Provinsi ini diselenggarakan di Hotel Sol Marina pada Selasa (29/11/2022).
Saat membuka kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diwakili oleh Sekretaris Dinas, Rudy Mahardy mengungkapkan bahwa penyakit kanker saat ini masih menjadi masalah kesehatan.
"Jumlah kasus terus meningkat disertai angka kematian yang cukup tinggi. Berdasarkan data Globocan 2020, diperkirakan jumlah kasus baru kanker adalah 396.914 dengan estimasi kematian sebesar 234.511 jiwa," jelasnya.
Di Indonesia, lanjutnya, kasus kanker terbanyak pada perempuan adalah kanker payudara, yaitu 30,8 persen, diikuti oleh kanker leher rahim, yaitu 17,2 persen.
"Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 30-50 persen kanker dapat dicegah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghindari faktor risiko serta melakukan upaya deteksi dini guna mencegah terjadinya kanker," tutur Rudy.
"Upaya deteksi dini kanker diprioritaskan pada deteksi dini kanker payudara dan leher rahim dengan sadanis dan pemeriksaan IVA. Upaya perlindungan khusus dilakukan melalui vaksinasi, sedangkan upaya penanganan kasus melalui pengobatan dan terapi," ujarnya.
Menurutnya, agar upaya pencegahan dan pengendalian kanker bisa berjalan optimal, tentunya diperlukan dukungan sumber daya kesehatan yang andal.
"Sumber daya manusia dalam pencegahan dan pengendalian kanker perlu ditingkatkan dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai. Tentunya selain teknologi yang tepat guna sehingga mampu melaksanakan tugasnya dengan profesional," jelasnya.
"Dengan pelatihan ini, kita berharap kapasitas tenaga kesehatan, terutama di FKTP, dapat meningkat. Layanan kesehatan primer FKTP yang merupakan ujung tombak layanan kesehatan di masyarakat juga akan meningkat sehingga dapat memenuhi hak dan kebutuhan masyarakat untuk hidup sehat," pungkasnya.
Peserta pelatihan berjumlah tiga puluh orang, yang terdiri atas dokter dan bidan FKTP kabupaten/kota. Narasumber terdiri atas fasilitator yang sudah mengikuti TOT deteksi dini kanker payudara dan leher rahim, dokter spesialis obgin, POGI, dan dokter ahli bedah subonkologi PABI. Selain pembelajaran di kelas, peserta juga akan melakukan praktek lapangan di FKTP terpilih.