Siap Siaga Tanggulangi KLB Penyakit, Dinkes Babel Latih Tim Gerak Cepat Puskesmas

PANGKALAN BARU - Agar siap siaga menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Dinkes Babel) melatih Tim Gerak Cepat (TGC) puskesmas. 
Saat membuka Pelatihan Penanggulangan KLB dan Wabah bagi Tim Gerak Cepat di Puskesmas Angkatan 1 digelar di Hotel Sol Marina, Selasa (08/06/2021), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Andri Nurtito mengatakan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah  Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular dan Peraturan Menteri Kesehatan No.501 Tahun 2010 tentang Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah, KLB perlu dideteksi secara dini dan diikuti tindakan yang cepat dan tepat. 

"Perlu diidentifikasi adanya ancaman KLB beserta kondisi rentan yang memperbesar risiko terjadi KLB agar dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan KLB. Atas dasar inilah, sangat dibutuhkan peningkatan kapasitas tenaga puskesmas, khususnya  TGC di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama," tegas Andri.

Lebih lanjut, Andri menjelaskan bahwa KLB penyakit menular dan keracunan makanan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan jatuhnya korban.

"Peningkatan angka kesakitan dan kematian akan banyak menyerap anggaran biaya yang besar dalam upaya penanggulangannya. Hal ini tentunya berdampak pada  sektor ekonomi, pariwisata serta berpotensi menyebar luas lintas kabupaten/kota, provinsi, bahkan antar negara," jelasnya.
 
Diare, campak, difteri, demam berdarah, dan keracunan makanan adalah jenis penyakit yang sering menyebabkan KLB di Indonesia, lanjut Andri.
"KLB penyakit lain juga terjadi walaupun  jarang, antara lain polio, HFMD, malaria. Dan yang sekarang sedang terjadi adalah wabah pandemi Covid-19. Kasus pertama di Indonesia dilaporkan pada 2 Maret 2020 berasal dari Depok, Jawa Barat," tutur Andri. 

"Munculnya kasus pertama ini diikuti dengan terdeteksinya kasus baru yang merupakan kluster kasus Covid-19 yang  pertama. Kemudian, dalam waktu singkat ditemukan kasus Covid-19 lain di beberapa daerah yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia dan meluas hingga sekarang, " jelas Andri.
 
"Selama masa pandemi ini, respons kewaspadaan dan kesiapsiagaan para TGC sangat dibutuhkan. Mereka harus turun langsung ke lapangan. Tidak hanya menangani pasien, tetapi juga pencegahan dan penanggulangan KLB di wilayah kerjanya. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam membantu penanggulangan KLB dan atau wabah di wilayah kerja masing masing," harap Andri.
  
Sementara Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Azwani menjelaskan bahwa peserta pelatihan berjumlah tiga puluh orang, yang berasal dari puskesmas di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 
"Peserta yang berasal dari tujuh kabupaten/kota ini akan mengikuti pelatihan selama enam hari, yang digelar mulai dari 07 sampai dengan 12 Juni 2021," ujar Azwani.

"Narasumber pembicara khusus berasal dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan fasilitator Dinas Kesehatan Provinsi yang sudah bersertifikasi TOT penanggulangan KLB dan wabah bagi tim TGC di puskesmas," lanjutnya.

"Kami menitikberatkan pada pelaksanaan surveilans, penyelidikan epidemiologi, pencegahan dan pengendalian infeksi, manajemen kasus, pengelolaan spesimen, komunikasi risiko, kerjasama tim dalam penanggulangan penyakit menular potensial KLB dan wabah," rinci Azwani.

"Harapan kami setelah pelatihan ini selesai, puskesmas dapat mengimplementasikan upaya penanggulangan KLB dan wabah di wilayah kerja Puskesmas sesuai kewenangan dan ketentuan yang berlaku," pungkas Azwani.

Bekerja sama dengan UPT Balai Laboratorium Kesehatan Dinkes Babel, pada hari pertama pembelajaran dimulai, semua peserta dan fasilitator diperiksa dengan rapid antigen dengan hasil semuanya negatif.

Sumber: 
Bidang Sumber Daya Kesehatan
Penulis: 
Adinda Chandralela
Fotografer: 
Sayang Permata Sari
Bidang Informasi: 
Dinkes